Kamis, 16 Oktober 2014

unlimit..



Aku takut.

Entah mengapa, setiap berdoa dan menyebut namamu, hati ini tak seyakin dulu
Tak sekuat keinginan itu.
Aku takut.
Aku takut semenjak aku mulai merasa setiap mengingat kejadian yang amat menyakitkan itu, itu terkadang menjadi membuatku ragu terhadapmu. Bahkan, ketika aku mulai menenangkan diri kalau kau dan aku akan selalu baik-baik saja pun aku masih saja teringat akan kejadian yang sampai saat ini lukaku belum mengering.
Aku takut sekaligus tak ingin, bila akhirnya harus tidak denganmu.
Sampai saat inipun aku masih merasa, apapun yang kau lakukan untukku, itupun pernah kau lakukan untuknya, dan aku sangat tak bisa menerima hal itu.

Kau tahu?
Meski waktu itu telah berlalu, tapi luka ini masih saja belum mengering.
Meski sudah berulang kali kau oleskan obat dan semua obat untuk mengobati luka ini, tetap saja luka ini masih belum mengering, bahkan kerap kali tergores lagi.
Menyakitkan, bukan?
Tapi aku tetap saja ingin denganmu, karena aku berharap kau dapat menghilangkan luka ini secara perlahan dan dengan pengobatan terbaikmu.
Meski harus memakan waktu yang sangat lama.
Karena aku tak ingin , ada orang lain yang menyembuhkan luka ini. Tak ingin, kau yang harus bertanggung jawab atas kesembuhan luka ini. Dan bukan orang lain.

Aku takkan pernah tahu , bagaimana rasanya dapat mencintai seutuhnya tanpa harus khawatir dan takut.
Mungkin lebih baik aku merasakannya sendirian dan tak membagi kepadamu, tak memberitahumu.
Karena itu jauh lebih membahagiakanku.
Lukaku mungkin sudah mengering.
Tak seperti ini.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar