Minggu, 18 Februari 2018

(Usaha) Meleburkan Ego

Banyak pelajaran berserakan yang baru saya sadari saat ini, di usia 'hampir seperempat abad' ini yang saya baru menyadarinya. Hari ini banyak sekali belajar, belajar dari anak kecil hingga orang tua. Saya belajar mengajar, berbagi ilmu yang sedikit saya miliki pada seseorang yang ingin sekali fokus beribadah di usia senjanya. Setelah asam garam kehidupan telah dilaluinya, masa kejayaan, masa muda ,beliau menceritakannya dengan semangat, tapi ketika beliau mengatakan kini saatnya untuk beribadah, untuk akhirat saya,nada bicaranya rendah, menghela nafas. Ilmu kehidupan dan semangatnya beribadah membuat saya tertarik mendengarkannya. Saya memang mudah dekat dengan orang lain tapi hanya sekadarnya saja, itu mungkin yang membuat beliau berbagi pengalamannya. Di hari yang sama, saya mengajar anak kecil yang berusia 3 tahun, suatu tantangan sendiri bagi saya yang tidak terlalu telaten ngemong anak kecil. Anak ini pintar, selalu ingin tahu. Dan saya sebagai seorang pengajar harus banyak menggunakan pendekatan metode karena di sisi lain tidak bisa diabaikan dan dipaksakan masa golden age anak tersebut. Pengalaman di atas memang sudah menjadi ketertarikan saya sedari dulu untuk memahami dan memelajari kehidupan. Psikologi dan komunikasi adalah dua ilmu yang saya sukai sejak MTs, hanya menyukai tapi belum memberikan kesadaran secara utuh terhadap apa yang saya sukai itu. Beranjak dewasa, kehidupan, kebingungan terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungan menjadikan saya semakin tertarik ingin memelajari dan memperhatikan lebih lanjut. Memanfaatkan emosi saya yang berlebih ini untuk memahami hal-hal yang saya cari selama ini. Melalui buku, saya coba belajar tapi rasanya kurang puas akhirnya saya mendapatkan info mengenai Keluarga kita dan Rangkul yang foundernya adalah Ibu Najeela Shihab. Wah langsung saya mengikutinya dan pas sekali temanya adalah kegelisahan saya selama ini hmm hehehe. Bagaimana belajar mengungkapkan perasaan, menerima sikap orang lain, mengambil keputusan, memahami diri sendiri dan orang lain, memaafkan masa lalu, memang terlihat biasa saja, tapi bagi orang yang 'sakit' seperti saya seperti mendapatkan kepastian, eh penyembuhan...😂 Apa yang saya dapatkan, saya cari selama ini bahwa mengajar bukan sekadar transfer ilmu, tapi bagaimana bisa ada saling kemanfaatan antar guru dan murid, sopan dan santun, mendengarkan secara aktif, memahami kemauan anak, mencari cara dengan Cinta yang tidak menggurui, menyikapi hal dengan lapang. Tapi peer saya masih banyak, mengendalikan emosi salah satunya. Terima Kasih, kangen juga udah lama nggak nulis 'nyurhat' di blog ala ala. 😁😁😁
Share:

0 komentar:

Posting Komentar