Jumat, 20 November 2015

Superheroku (?)


Ada yang berbeda.
sosok superhero yang selama ini selalu aku dambakan akan berbeda dari sebelumnya, ternyata tidak.

aku hanya terlalu sangat amat khawatir akanmu.
menyayangkan sikap mu yang tak sesuai dengan yang aku harapkan.
meski begitu, aku tak mampu menyampaikannya kepadamu.

aku hanya dapat mengamati dari kejauhan.
berdo'a kepada Allah agar Dia mampu membuka hatimu.
di usia mu yang sudah senja ini, tak ingin kah kau bermesraan lebih kepada Nya?

aku tak tahu apa yang sedang kau rasakan.
kau memang lelaki paling pengertian yang mampu mendengarkan keluh kesahku, kekanak-kanakanku.
tapi, untuk saat ini, bolehkah aku yang bertingkah lebih dewasa di hadapanmu?

karena sejatinya, manusia ketika telah mengalami masa tua, iya kembali seperti anak kecil lagi, ingin diperhatikan lebih, ingin main-main.

aku miris.
aku hanya bisa menangis dalam sunyi.
menyayangkan semua.

lalu apa gunanya aku untuk orang-orang sekitar yang aku sayangi?
seperti tak bisa menebar kebaikan dan manfaat untuk yang lainnya.

ini tanggungjawabku juga kan?
membuatmu terus mengingat Nya. terus.. dan terus.

semoga ada secercah 'tamparan' yang dapat membuatmu kembali.
sejatinya, manusia itu hanya kembali.
baik dalam keadaan senang ataupun susah ia harus kembali.

aku sangat menyayangimu, ayah.




Share:

Kamis, 29 Oktober 2015

Menyampaikan Kebisuan




Bahagiaku ketika  ditemui oleh rindu.
Ia datang dengan berbagai macam tawaran untukku, dan tentu saja masih tentangmu.
Piluku masih saja terasa sakit, namun sudah tidak berdarah hebat lagi. Piluku dengan ketakutan-ketakutan yang mendera, rasa penasaran yang selama ini terus aku tanyakan untukmu, namun aku bertanya dengan membisu.
Dulu aku selalu membenci rindu, karena rasanya aku lumpuh-tak bisa melakukan apapun- selain memanjakan perasaanku.
Tapi kali ini sungguh, rindu terasa lebih berbeda. Ia datang dengan sejuta semangat yang terus mendera setiap sendi organ tubuhku, setiap jengkal fikiran-fikiranku yang terus membenarkan dirimu tanpa menggubris rasa sakit yang selama ini aku sampaikan kepadamu dengan cara membisu.
Membenarkan bahwa kita masih satu, masih saling mencintai meski kau harus mengkamuflasekan aku dengan cara yang tak bisa diterima-sesungguhnya- , membenarkan bahwa cinta itu masih ada. Perkataanmu kemarin hanya omong kosong agar kau memang dinilai sebagai lelaki yang berkomitmen. Membenarkan bahwa kelak kamu akan benar benar memperjuangkanku dengan cara yang tak kebanyakan orang lain lakukan.
Meski nanti bukan seperti itu kenyataannya, atapun saat ini aku mungkin terlalu berhalusinasi tentangmu. Setidaknya aku pernah membenarkan bahwa aku ataupun kamu pernah memiliki perasaan yang sama.
Ini hanya rasa senangku saja, rasa syukurku kepada Allah Karena Dia selalu memberiku kebahagiaan yang tak terbatas.
Aku cinta
Namun membisu.


Share:

Kamis, 03 September 2015

muslimah cerdas

Menjadi seorang muslimah memang harus tampil sebagai sosok yang ceria, aktif, dan juga harus cerdas. Baik dalam segi tindakannya dan juga pemikirannya.

Muslimah merupakan sosok perempuan yang Allah anugerahkan. Menjadi sosok yang lemah lembut dan juga idaman sosok sosok yang memang membutuhkannya.

Muslimah harus cerdas! Baik segi pemikiran dan juga tindakan. Karena merupakan gerbang dasar bagi anak anaknya kelak. 
Share:

Selasa, 01 September 2015

KEEP SPIRIT! KEEP HAPPY! ^___^

Seperti mendapatkan asupan gizi yang lebih baik lagi.

Kata-kata di atas bukan hanya sekedar tulisan yang cukup untuk dibaca. Akan tetapi harus dihayati dan diperjuangkan dalam-dalam maknanya.

terkadang kita memang harus tuli dengan kalimat-kalimat negatif yang membuat diri menjadi pesimis. tinggalkan! dan itu hanya akan membuatmu tak bergerak, apalagi maju menjadi lebih baik lagi.

tapi, kita harus selalu mendengarkan kalimat-kalimat positif yang orang lain berikan, karena itu merupakan bagian dalam proses kehidupan kita untuk menuju lebih baik.

lalu, apa yang kita lakukan apabila kita ingin mendapatkan apa yang kiita inginkan dengan baik?

-FOKUS-
 tak peduli alar melintang, sesulit apapun keadaannya ,kau harus tetap fokus. gantungkan harapan itu setinggi-tingginya bahkan harus berada didepanmu. seakan dekat. 

lalu, apalagi?

-YAKIN-
menghapus keraguan, meningkatkan segala yang tak mungkin menjadi mungkin.

-PERCAYA DIRI-
percaya diri wajib diperlukan dalam proses menuju apa yang kita inginkan, namun sebelum kita percaya diri. pasikan bahwa ilmu kita telah mumpuni untuk mencapai hal yang kita inginkan. 

lalu bagi saya, yang tak kalah penting adalah ISTIQOMAH dan BERDO'A
karena itu merupakan aset kita terhadap Allah, bentuk perwujudan dan pengakuan diri bahwa kita merupakan manusia yang lemah ,dan sangat membutuhkan pertolongan dan kasih sayangNYA 



Jadi, siap kah kita menjadi orang yang sukses?
HARUS SIAP ! ^___^
Share:

Senin, 31 Agustus 2015

untuk keskian kalinya, kembali ke kamu!

Ke jurnalistikan! Ya!
Aku kembali,  kembali membangkitkan semangatku , bahkan mungkin cita-citaku ketika masaku memakai baju putih biru.

Entah memang sudah seharusnya aku terus berada di jalan ini, mencari cari kebenaran akan sebuah informasi, serta dekat dengan para petinggi kampus, dan juga belajar lebih kritis dalam menghadapi suatu persoalan.

Meski terkadang, ini bukan zona ku yang dulu, ada sedikit rasa terhambat untuk saat ini. Atau itu hanya sebuah ilusi yang ingin mempersempit naluri.

Namun, rasa rasanya aku akan terus berada di jalan ini meski dengan cara yang berbeda, dengan caraku yang tak banyak orang pahami.

Semoga apapun itu bentuknya, aku-kita dapat berguna bagi sesama.

Share:

-rangkaian kata-



Kau pernah bilang cinta
Akulah satu-satunya
Kau bilang ku sempurna
Kau cinta aku selamanya
Dan kau tuliskan lagu
Semua tentang diriku
Kau katakan padaku
Jangan ragukan cintamu
Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya
Kamu..
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu..
Dan semua kata-katamu semua 
Palsu


Kau pernah bilang aku
Istimewa di hidupmu
Tak kan ada yang mampu
Gantikan cintaku padamu
Kau tatap mataku
Kau bilang hatimu untukku
Kau berjanji padaku
Takkan pernah pergi dariku
Semua hanya rangkaian kata
Yang kau sebar ke semua wanita
Ooh bodohnya aku sempat percaya
Kamu..(kamu..)
Sempat buatku berpikir semua
Yang kita punya nyata
Kamu.. (kamu..)
Dan semua kata-katamu semua
Palsu





Jleb!
Seketika itu yang saya rasakan saat ini,
Sebelumnya pernah denger lagu ini, tapi dulu saya acuhkan karena liriknya kurang ngena.tapi kemarin setelah iseng-iseng denger lagu ini di handphone punya temen rasanya kok nge-pas banget ya?, semua kalimatnya itu saya bangeeet rasanya.#curhaat!

Mungkin, setelah merasakan kehilangan kemarin, saya baru sadar, saya tak bisa terus menjadi orang lain, yang masih kebingungan bergulat dengan jati diri yang masih bingung untuk ditemukan. Meski sampai saat ini, hanya masih bisa dirasa. 

Tapi, benar juga apa yang tertera di lirik lagu -Rangkaian Kata- ini, perempuan yang makhluk perasa memang kadang menjadi makhluk yang bodoh bila telah dihadapkan dengan ‘cinta’. Disini saya sudah mulai berpikir bahwa peran akal pun sangat amat dibutuhkan ketika kalimat-kalimat yang seakan akan selama-lamanya ini keluar dari mulut seorang lelaki yang belum mengikat sesuai dengan syari’at. 

Perempuan terkadang menjadi makhluk yang sulit untuk melepaskan ke-geer-annya, padahal bisa jadi, makhluk yang berjenis laki-laki itu tidak ada maksud sama sekali tapi dianggap lain oleh perempuan.

Yaah, begitulah kejadian-demi kejadian yang pernah saya alami dan juga saya lihat. Kalau begini harus bagaimana dong?

Simpelnya. Jangan berharap. 
jangan langsung percaya.

Dan lebih baik menjaga diri dengan baik, tetap ramah-tapi tidak pakai geer! 


Share:

Minggu, 16 Agustus 2015

Mencintai Kehilangan


Mencintai kehilangan





“semoga ini yang terakhir.”

Aku mengaminkan , semoga.

Semoga tak ada lagi sisa sisa harapan yang telah lama mengendap, yang kini seakan berterbangan entah kemana. Hampa.

Meski begitu ,kini aku mencintai kehilangan, meskipun rindu terkadang menghujam setiap organ tubuhku, tapi aku lebih menikmati hal itu.

Dengan mencintai kehilangan, aku dapat mengikhlaskan sesuatu yang memang tak ada hak nya untukku, merelakan sosok yang ‘seakan’ dia adalah belahan jiwa yang akan sehidup semati.

Tak ada penyesalan dalam diri ,karena aku tahu mencintai tak melulu harus di pertontonkan, tak harus di publikasikan, cukup dengan keheningan, toh ketika kita merasakan perihnya kehilangan , suasana sunyi lebih menenangkan, bukan?



Dengan seperti ini, aku dapat mencintai diriku lebih dalam, mengenali Tuhanku yang sangat Maha Pengasih terhadapku yang masih memberiku kesempatan untuk dapat berdekatan lebih intens dengan-Nya.

Pilu, hampa, ini hanya sementara. Karena sejatinya, kehilangan yang sangat menyakitkan adalah ketika kau menganggap semua hal di dunia ini tidak lagi menyayangimu. Ketika kau tidak lagi dapat merasakan kenikmatan mencintai dirimu sendiri , dan juga Tuhanmu. Ketika inspirasimu hilang, itu sangat menyakitkan. Ketika semangatmu hilangpun sangat menyakitkan.

Tapi kini, aku mencintai kehilangan yang membuatku kembali mencintai diriku lebih dalam, yang mengajarkan bahwa berharap kepada manusia, bukanlah sebaik-baiknya berharap! J




Share:

Jumat, 03 Juli 2015

Berkah Ramadhan



“ Bukber  SD tanggal 1, bukber SMP tanggal 7 ,bukber SMA tanggal 10 , bukber kuliahnya kapan,ya?”

mendadak jadi orang sibuk. Pikir saya, bulan Ramadhan memang bulan yang penuh dengan keberkahan, serta kemurahan hingga yang tadinya orang yang nggak pernah wara-wiri kemana mana, mendadak jadi orang sibuk. Mendadak, bulan Ramadhan selalu dijadikan ajang bukber momentum sekalian reunian dengan teman-teman yang gak pernah ketemu sama sekali sampai yang sering ketemu.
Dulu, ketika saya belum  se-besar ini, saya masih seneng-seneng aja kalau bukber, gak terlalu memikirkan shalat Tarawih yang memang adanya hanya di bulan Ramadhan ini. Tapi sekarang, seiring berkurang nya usia, semakin banyak nya peristiwa-peristiwa untuk bermuhasabah diri, keinginan untuk “senang-senang aja” banyak dipikir ulang.
 Memang, gak ada salahnya bukber malah salah satu sarana untuk bersilaturrahim, seperti dalam Hadist Riwayat Anas bin Malik ra, Ia berkata : ‘aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahim), tetapi perlu dipikirkan ulang kalau dalam acara buka bersama itu kita melalaikan Shalat Maghrib. Jangan dulu deh kepikiran Shalat Tarawih yang jelas-jelas Sunnah, ini yang shalat fardhu apa kita dapat menjaga totalitas puasa kita dengan “melalaikan” shalat Maghrib itu?
Puasa seharian melawan hawa nafsu-melawan lapar dan haus-, dan harus di “rusak” dengan melalaikan bahkan Naudzubillah kalau sampai meninggalkan Shalat.
Maka dari itu....
Yuk, jadikan bukber sebagai sarana kita untuk beribadah dengan baik, saling berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat, saling mengingatkan dalam kebaikan, bukan hanya tau “senang-senang” saja, karena sebaik-baiknya teman yang dapat menunjukkan kepada kebaikan, yang dapat membawamu ke arah yang lebih baik lagi. Dan...bukankah beribadah bersama teman itu membahagiakan?
                                                                                                Wallahu A’lam Bisshawab ... J
Share: